Pages

About Me

Foto saya
just ordinary girl. try to build the world with my writes.

Followers

RSS



ARTIKEL

Indonesia adalah negara kepulauan. Keindahan dan kekayaan alamnya membuat negara lain ingin memilikinya. Sebagai generasi indonesia, tak sepatutnya kita lengah akan kekayaan yang kita miliki. Jangan sampai tindak kriminal menyelusup ke negara kita dengan sangat ‘ rapi ‘. Sekarang saja kita ‘ kecolongan ‘ dengan mudahnya transaksi ilegal seperti Narkoba dan Prostitusi Online. Faktor ekonomi menuntut mereka untuk melakukannya walaupun mereka tahu resiko yang akan di tanggung. Pepatah mengatakan “ berani karena terbiasa”. Begitu juga bagi mereka ‘ king of criminal ‘. Karena terbiasa mereka tak akan merasa bersalah asalkan kebutuhan mereka terpenuhi.
Maraknya narkoba yang terdapat dalam makanan mengharuskan kita untuk memberantasnya. Parahnya mereka melakukan itu semua supaya konsumen ketagihan dan terus ‘order’ makanan tersebut via online. Apakah mereka tahu bahwa perbuatan itu merupakan perbuatan yang tercela ?? tentu saja mereka tahu. Hanya saja mereka ‘ menutup mata ‘ seolah-olah mereka itu seperti anak 5 tahun yang belum tahu-menahu soal sebab-akibat dari perbuatannya sendiri.
Prostitusi Online tengah hangat di perbincangkan masyarakat dan media. Sampai-sampai masyarakat menyebut jalan yang di mana penuh dengan PSK dengan sebutan ‘ vagina street ‘. Mereka ( PSK ) tak malu saat bio di socmednya berubah menjadi iklan ‘esek-esek’. Bahkan mereka mencantumkan tarif Rp350.000,00/jam !!! demi memenuhi kebutuhan hidupnya mereka rela menjual dirinya dengan sangat-sangat MURAH !!!. Mau di bawa kemana negara ini jika pola pikir mereka yang masih monoton dengan anggapan ‘ demi uang segalanya ku berikan’. “ sebenarnya bukan penjajah yang harus kita perangi, namun bangsa sendiri yang harus kita perangi “

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS



LIONTIN

Awalnya biasa saja saat ku temukan liontin berbentuk hati di sebuah rumah klasik kuno. Tak ada yang istimewa saat menapaki rumah itu. Perlahan namun pasti, bulu kudukku merinding. Semilir angin membuat hawa angker kian terasa. Mulai memasuki rumah itu, aura mistis telah meghantui pikiranku. Suara reretan pintu membuatku kaget. Khayalan tentang makhluk halus berhasil membuatku panik dan ketakutan. Mencoba untuk menengok, siapa gerangan yang membuka pintu??? Namun saat aku menggerakkan kepala, terasa begitu berat. Seperti  ada yang mengendalikan anggota tubuhku agar kaku.
“berani, gak?”
Sebuah suara yang menggema di ruangan tak bertuan. Tak asing di telinga. Retno Dwika Putra. Ya, dialah pemilik suara bass itu. Hufth….terima kasih Tuhan. Ternyata bukan hantu . Batinku
“Berani dong! Tantangan segini mah cetek” jawabku sambil menjentikkan jari.
“aku tunggu di luar, ye….” Ucapnya
Di sini, diruangan tak bertuan ini, aku sendiri. Memulai petualangan yang gila. Tujuanku di sini untuk berburu benda-benda mistis. Namun berhubung aku masih pemula, rasa takut tetap saja menghantui pikiranku. Hanya berbekal senter dan lilin, selain itu tak ada lagi penerangan lain. Ku sorotkan senter ke setiap sudut ruangan. Sentuhan lembut di tangan, membuatku ingin berlari menjauh dari tempat ini. Ah…. Tapi apa daya. Menghindar sama saja kalah dari petualangan ini. Tak sadar, sorotan senterku mengarah pada lemari tua yang sudah rusak dan tak layak pakai. Segera ku berjalan mengarah pada lemari itu. Seribu pertanyaan yang tak terjawab telah mengiringi langkahku. Sesampainya, ku buka perlahan. Takut-takut ada batok kepala yang jatuh begitu saja akibat peperangan dulu. “hmmm…..tak ada yang aneh. Eit…itu apa, ya???kotak kecil berwarna emas.” Saat di buka, ternyata isinya liontin. “indah sekali. Kalau di jual lumayan nih” batinku.
“Aku mengambil liontin itu bukan berarti aku pencuri, kan??? Lagian rumah ini tak bertuan. “ saat aku hendak beranjak, tiba-tiba
Emily….” Bisikan lirih yang terdengar begitu jelas memanggil namaku. Aku berpikir itu hanya halusinasi karena aku terlalu parno dan terlalu banyak menonton film-film horror. Tetapi aku mendengar suara itu lagi dan lebih jelas dari yang tadi. aku berlari sekencang-kencangnya. Melebihi kecepatan lari cheetah ataupun lion dan sejenisnya. Dan pada akhirnya, aku menemukan jalan buntu. Aku lupa tak membuat tanda agar aku bisa kembali ke tempat asal. Rumah ini terlalu luas.
Aku panik dan ingin sekali menangis. Badanku lemas tak kuasa untuk berdiri. Aku duduk tersungkuh dan hal yang bisa ku lakukan hanyalah menangis.
(Suara kursi goyang)” don’t  you stole my pendant, don’t you stole my pendant…!!!!!!…”suara wanita menangis, memohon linontin jangan di curi. Suasana makin mencekam. Aku menelpon rekanku. Namun sial!!! keberuntungan tak berpihak padaku.sinyal disini jelek sekali. cukup mengertilah, ini kan rumah angker. aneh kalau sinyal bisa sampai ke sini.
Seakan-akan angin sengaja membuat suasana makin mencekam. Tiba- tiba saja lilin yang aku bawa mati tertiup angin. Suasana gelap, rasa  takut kian menggebu-gebu di tambah semilir angin yang begitu tajam menusuk kalbu. Riuhan suara yang begitu jelas. Seperti suara benda-benda yang di benturkan ke tembok dan suara pecahan kaca yang mendengung keras di telinga. Ku tutup mata dan kedua telingaku. Berharap semuanya akan baik-baik saja.
Hening……..
Tak ada lagi riuhan suara yang aku tak tahu di mana sumber suara itu berada. Aku bangkit, mencoba mencari pertolongan. Hmm…mungkin terdengar aneh, mencari pertolongan di rumah angker. Bisa sajakan tiba-tiba aku bertemu dengan pangeran tampan yang menolongku. Hmm….siapa tahu????
Aku telusuri setiap sudut ruangan. “Uhhh…..kotor sekali. Berapa lama, sih tempat ini tak berpenghuni.” Gerutuku. Memang dasarnya rumah tua yang sudah tak terawat. Begitu banyak hewan di sini seperti nyamuk, laba-laba, dan sejenisnya. Ingin berlibur ke kebun binatang yang gratis, tinggal kunjungi saja tempat ini. Hubungi dokter jika anda mulai merasa demam.
Sejauh ini tak ada yang menyeramkan. Tak ku temui hal-hal mistis seperti boneka Annabel, jelangkung, dan benda-benda mistis lainnya. “ hmm…berasa menjadi pemeran utama dalam film horror” umpatku dalam hati. Namun, hanya sebentar aku menikmati kebebasanku dari makhluk halus. Aku mendengar seperti ada orang yang sedang memainkan piano. Durasinya begitu singkat, namun berhasil membuat bulu kudukku berdiri. Aku memang penakut, tapi aku penasaran dengan hal-hal mistis. Aku mencari sumber suara piano itu. Argghh….susah. ruangan ini begitu luas. bisikku
Bersambung…………

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS